Balada Mesin Cuci
Beberapa hari ini mesin cuciku rusak. Meskipun ada si Mbak yang nyuci, tapi lumayan repot karena waktu pengeringan bisa beberapa hari, maklum musim hujan mencuci secara manual. Kucoba menghubungi tehnisi langgananku, ehhh entah kenapa sms tidak dijawab, nelpon tidak diangkat, mungkin telponnya sudah berpindah tangan atau sudah alih profesi.
Karena menurutku rusaknya mesin cuci tersebut adalah hal yang urgent. Sepulang dari kerja aku sempat mampir di Prapatan Cileungsi, nyari-nyari work shop (bengkel) service mesin cuci dan rekan-rekannya. Biasanya AC, Pompa, Kompor dll. Bener saja aku ketemu. Tapi sayang. Baru aku menceritakan kronologis kenapa si mesin cuciku sampai ngadat alias rusak. Ehhhh si Bapaknya langsung nyerocos.
”Wah bu, kalau yang satu lobang otomatis itu memang repot!. Itu ada komponennya yang rusak!. harus diganti semua. Sebaiknya pakai timer, seperti yang sudah banyak saya kerjakan. Kalau Ibu beli sendiri mahal, tapi kalau saya yang mengerjakan, bisa miringlah! Mesin cuci saya juga begitu”. Katanya panjang lebar.
”Bukannya Bapak harus liat dulu? kerusakannya apa? nanti komponen apa yang harus diganti?” Kataku coba bernego. Karena menurutku si mesin cuciku nggak parah-parah amat penyakitnya. Karena masih bisa on, tapi begitu idupin langsung muter tanpa ngisi air terlebih dahulu! Khan repot, mending bersih nyuci tanpa air. Hehehe....
”Kira-kira berapa ya pak? Biaya memodif mesin cuci saya ini?” Tanyaku
“Iya sekitar.....” Si Bapak tehnisi menyebutkan angka yang cukup besar untuk ukuran servis mesin cuci.
“Terus nanti gimana? Apa Bapak yang dateng ke rumah saya?” Tanyaku lagi.
“Nggak bu, nanti Ibu yang bawa kesini, pake angkot juga bisa” Katanya
“Hadehh! nih Bapak niat nggak sih? nyari duitnya?” Tapi cuma dalam hati aku ngomong. Bahaye....kalo sampe kedengeran sama si Bapak.
”Iya deh pak, ntar saya pikir dulu gimana caranya” Kataku sambil meninggalkan tempat servis tersebut.
Di tengah perjalanan antara rumah dan Prapatan Cileungsi kulihat ada lagi tukang servis, dengan spanduk yang sama, perabotan rumah tangga apa saja yang bisa diperbaiki. Akupun singgah. Tapi sayang tinggal yang jaga bengkel. Katanya Bapak tehnisinya sudah pulang. Sehabis mencatat nomer yang tertera di plang mereka, akupun pergi.
Setibanya didepan perumahan aku sudah ditunggu oleh anakku yang besar, yang biasa kupanggil kakak, beserta motornya. Memang semenjak musim hujan kuputuskan untuk naik angkutan umum (angkot), biar tidak sutris kalau lagi macet, ditambah lagi jalanan banyak yang rusak.
Di tengah perjalanan lagi, dijalan utama menuju rumah. Kulihat Bengkel servis yang ada di komplek perumahanku masih buka.
”Kak,kak, kita mampir dulu ke bengkel itu, siapa tau tehnisinya bisa dateng sore ini” Kataku berharap, karena dengan ngadatnya si mesin cuci, memang aku yang paling merasakan dampaknya.
Sesampainya didepan bengkel, akupun turun, sementara anakku tetap nagkring di motornya yang langsing dan cukup tua umurnya, tapi nggak butut sih.
”Permisi Mas, mesin cuci saya sepertinya error, bisa nggak ya klo mas ketempat saya sore ini?” Tanyaku.
”Memang Ibu tinggalnya di Blok apa?” Tanya si tehnisi. Saat itu ada dua orang tehnisi didekatku.
”Ya udah, catet aja mas alamat Ibu ini” sambungnya meminta temennya untuk menulis alamat rumahku. Akupun menyebutkan alamat rumahku. Belum selesai aku bicara, tiba-tiba ada sebuah mobil.
Settttttt....!!!parkir dibelakang motor anakku dengan posisi sekenanya. Kepala mobil noleh kekiri, sementara ban depan noleh kekanan. Dilihat dari logonya, mobil tersebut standar-standar aja. Tapi dilihat dari kinclongnya mungkin baru beberapa bulan dia beli. Dan... turunlah seorang Bapak dengan buru-buru sambil memegang remote control AC sambil langsung bicara.
”Ini AC saya mati, bisa nggak diliatin? saya tinggal di Blok B sana!” Katanya sambil menunjuk arah rumahnya.
Nah perhatian si dua tehnisi ini tadi langsung berpindah ke arah si Bapak. Ada seorang perempuan entah supervisornya bengkel, atau istrinya si tehnisi yang sedari tadi berdiri dipintu bengkel, langsung ngomong.
”Bu, Ibu nggak bisa sekarang ya? kerumahnya, paling besok pagi” Kata perempuan tersebut. Diapun terus bicara dengan Bapak yang baru dateng serta Tehnisi yang semulanya mau ke rumahku.
”Dess!” rasanya tertusuk dadaku dengan sikap beberapa orang ini!. Akhirnya akupun naik ke motor anakku pergi meninggalkan bengkel tersebut, dengan mambawa segenggam ehh segerobak rasa dongkol!.
Sehabis maghrib. Aku bilang sama anakku.
”Kak, tadi kakak ngerasa ada sesuatu nggak sama orang-orang di bengkel tadi?” tanyaku, kupikir mungkin anakku tidak begitu memperhatikan.
”Iya Bun, nyebelin sikap mereka!” Jawab anakku. Ternyata anakku diam-diam juga memperhatikan adegan spontan kami tadi.
”Biarin aja Bun, ntar juga ada balasannya orang kayak gitu!” sambung anakku lagi.
”Iya udah, tolong kakak panasin mobil, bunda mau balik kesana. Biar bunda batalin aja servis sama mereka!” Kataku. Karena aku juga tidak mencatat nomer telpon bengkel mereka. Sementara mau meneruskan kerjasama udah nggak srek lagi!. Kayak proyek besar aja JJ.
Akupun melaju ke bengkel mereka. Sesampainya disana, aku diterima oleh orang yang lain lagi. Dia menyapaku cukup ramah.
”Ada apa ya bu?” Tanyanya
”Oh ini Mas, tadi saya minta tehnisinya dateng kerumah, tapi katanya nggak bisa sore ini, jadi tolong dibatalin aja” Kataku pada orang yang ada di bengkel saat itu.
”Terus Mas yang tadi itu lagi kemana ya?” tanyaku, sambil kusebutkan namanya
”Ohhh sepertinya sudah pulang bu, mungkin dia lupa” Kata Bapak yang menerima saya.
”Kalau begitu tolong pesen aja deh sama mas tadi”
Begitu saya keluar dari bengkel. Ngekkkk..!!!.motor dua orang tehnisi yang berboncengan datang, dari arah rumah Bapak yang bawa mobil kinclong tadi.
Tanpa banyak ngomong akupun bilang.
”Mas, besok di cancel aja ke rumah saya. saya sudah dapet tehnisi yang lain”
Dengan agak ah eh, ah eh diapun menjawab.
”Ya..udah..”
Akupun berlalu dari hadapan mereka menuju mobilku, ku gas perlahan sambil dalam hati aku bicara.
Apapun profesi kita, apalagi kalau berhadapan langsung dengan pelanggan. Janganlah bersikap menyepelehkan, ataupun tidak adil. Karena itu menyakitkan!. Semua pelanggan adalah sama. Apakah mereka mau pakai sepeda, bajaj, motor ataupun pakai mobil mewah sekalipun!.
Alhamdulillah...
Mesin cuciku kini sudah sehat. Ditangani oleh seorang tehnisi yang ramah, baik hati dan tidak sombong hehehe...., terima kasih!
February 2014.
oo000oo
Salah satu kejahatan di jalan Tol!
Sabtu 23 Februari 2013 menjelang subuh. Aku dan kakakku mau ke Bandara Soeta. Kami dari daerah Cileungsi, masuk jalan tol dari pintu tol Cibubur. Karena kondisi jalanan sepi, kakakku selalu di jalur kanan dengan kecepatan lumayan tinggi. Sekitar jam 04.20 pagi, kami sudah mendekati pintu tol Taman Mini. Tiba-tiba didepan kami lebih kurang dalam jarak 3 (tiga) meter didepan. Seperti rambu-rambu berikut tiangnya terlempar kencang didepan mobil kami yang sedang melaju, terlempar dari rerimbunan pohon di taman pemisah jalan. Berarti dari arah kanan kendaraan. Kakakku langsung banting setir kekiri, untungnya saat itu tidak ada kendaraan lain. Sehingga kami tidak nyerempet dan bisa selamat. Namun kami tetap menabrak sebagian tiang yang sepertinya patah dan terpisah dari bulatan putih yang seperti rambu-rambu tadi, kemungkinan terbuat dari kayu. Kami semua cukup kaget! karena saat itu cuaca cukup tenang tidak ada angin atau hujan.
Setelah agak terang, ku amati semua tiang rambu-rambu di pinggir jalan terbuat dari besi, dan di tanam cukup kuat untuk diterpa angin. Aku berkeyakinan, kalau itu adalah ulah para penjahat jalan tol yang dengan cara apapun agar bisa menghentikan korbannya. Mereka sengaja membuat rambu-rambu palsu yang kemudian dilempar ke arah kendaraan. Bisa dibayangkan kalau saja kepala atau kaca mobil kami yang kena, pasti kami akan berhenti dan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?. Kami tidak berusaha mengadukan hal tersebut ke polisi ataupun pihak pengaman jalan tol. Karena saat itu kami terburu-buru mengejar penerbangan yang entah jam berapa? pokoknya pagi.
Dengan kejadian ini, merupakan pelajaran bagiku agar harus lebih waspada sekalipun dalam kendaraan. Apalagi kalau di jalan tol pada malam hari yang kondisinya sedang sepi.
Kepada pihak yang berwenang, mohon agar diadakan patroli serta pemantauan yang terus menerus agar tidak ada tindak kejahatan di jalan tol. Apalagi itu termasuk ruas tol dalam kota. Dan kepada semua pengguna jalan tol, terutama pada jam-jam rawan ambilah jalur tengah, setidaknya ada jarak kalau ada penjahat yang melemparkan sesuatu kearah mobil kita.
Cileungsi - Bogor
oo000oo
Rapat kecil
Sudah beberapa bulan ini kami tidak punya pembantu. Meskipun aku hanya seorang karyawati biasa alias bukan wanita karir, tapi lumayan sibuk bagiku menghadapi rutinitas kantor serta pekerjaan rumah.
Pagi-pagi sekitar jam 6.30 aku sudah berangkat ke kantor. Dimana sebelumnya harus mempersiapkan sarapan serta kebutuhan sekolah buat kedua anakku yang masih di bangku SD. Yang sulung kelas VI sedangkan adiknya duduk di kelas IV. Memang mereka berdua sebagian besar sudah biasa mempersiapkan keperluan masing-masing. Karena memang saya biasakan agar mereka cepat mandiri.
”Lakukan yang kalian sudah bisa kerjakan, jangan minta bantuan orang lain”
Dari dulu aku suka bilang pada mereka meskipun waktu itu kami punya pembantu.
Dan untungnya lagi, jadwal mereka cukup padat, kalau siang hanya waktu makan siang saja mereka di rumah. Pagi kakaknya sekolah, sementara sang adik TPA dan les. Kalau siang hingga sore, adiknya yang sekolah kakaknya TPA.
Aku tiba di rumah sepulang kerja lebih kurang jam.5.30 sore. Setibanya dirumah aku langsung disibukan dengan urusan rumah, terutama aku harus menyiapkan makan malam. Sesudah maghrib dan makan barulah aku bersih-bersih. Aku menyapu, kedua anakku mengepel lantai. Sementara suamiku kebagian tugas memasukkan pakaian kotor ke mesin cuci hingga menjemurnya.
Hari Sabtu ku khususkan untuk antar jemput anakku yang kecil les. Minggu, biasanya kami jalan-jalan setelah beres pekerjaan rumah tentunya. Begitulah rutinitas keluargaku sehari-hari. Lumayan sibuk terkadang memang agak melelahkan bagiku.
Suatu hari, adikku Sinta yang tinggal di kota kelahiranku sms. Mungkin dia kasihan melihatku yang kerepotan.
”Ai, kamu masih butuh pembantu nggak? Nih ada yang mau cari kerja sama saya” tanyanya.
”Nanti dulu, aku diskusi dulu sama suami dan anak-anak” jawabku
Malam harinya kusampaikan tawaran adikku pada suami.
”Yah, tadi Sinta sms. Katanya apa kita masih butuh pembantu? Gimana menurut Ayah?” Tanyaku sambil kujelaskan kalau ambil pembantu lagi begini, kalau tidak begini..
”Tanya dulu pendapat Rama”
Kata suamiku. Rama anakku yang besar. Tapi anak-anakku waktu itu sudah tidur.
Keesokan paginya sehabis sarapan. Kuceritakan pada kedua anakku mengenai rencanaku dan Ayahnya.
”Gimana Kak? Pendapatnya? Kakak lebih suka kita punya pembantu lagi atau tidak?” Tanyaku pada anakku yg besar.
”Nggak usah Bun” si sulung langsung menjawab.
”Kakak lebih senang kita nggak punya pembantu” sambungnya lagi.
”Terus kalau menurut Atthur gimana?”
Tanyaku menoleh pada anakku yang kecil.
Atthur anakku diam saja. Ku tunggu beberapa saat masih diam. Memang sifat keduanya sangat berbeda. Kalau Rama selalu cepat dan suka spontan. Sementara Atthur segala sesuatu suka lamaa...baru ada tindakan. Kadang-kadang aku suka manggilnya lelet! yang sebenarnya tidak boleh. Sudah lebih dari 5 menit dia masih diam. Akupun berdiri dan bersiap-siap dikamar.
”Nggak usah Bun..!” Atthur berteriak
”Nggak usah apanya?” Tanyaku sambil tertawa.
”Nggak usah pakai pembantu...” katanya sambil nyengir.
”Hehehe.., kamu kelamaan mikirnya” kataku sambil bercanda.
”Tapi Kakak sama Atthur harus lebih rajin lagi bantu-bantu Bunda. Dan yang lebih utama lagi harus rukun, jangan berantem”. Nasehat itu-itu lagi yang keluar.
”Kalau kita kompak, saling membantu, saling sayang, pekerjaan berat jadi ringan” sambungku.
”Iya Bun..” serentak anak-anaku menjawab
”Oke! Deal?” tanyaku lagi
”Deal!!” jawab mereka.
Ku cium kedua anakku. Merekapun mencium tanganku sambil mengucapkan Assalamualaikum, karena memang aku sering kalah dulu memberi salam sebelum aku berangkat ke kantor.
”Wa alaikum salam...”
Alhamdulillah ya Allah. Dengan musyawarah atau rapat kecil ini telah merekatkan dan menghadirkan kekompakan dalam keluargaku.
”Semoga Engkau selalu menuntun keluarga kecilku pada jalanMu” Aamiin....
Tapi beberapa bulan kemudian, aku sendiri yang kecapean. Akhirnya aku tetap mencari asisten untuk beres-beres rumah, mencuci dan menyetrika. Alhamdulillah aku mendapatkan asisten yang bisa dipercaya. Lumayan..., waktu istirahatku lebih banyak.
Maret 2012
oo000oo
Sekelumit cerita duka di balik Face Book
Satu tahun yang lalu seorang gadis belia nge-add di face book ku. Di lihat dari fotonya wajahnya cukup manis, umurnyapun baru 13-14 tahunan. Entah kenapa ku terima dan ku konfirmasi. Biasanya kalau aku tidak kenal selalu ku ignore (abaikan).
Setelah itu, sesekali aku suka membaca status gadis belia tsb. Tapi dalam statusnya, dia sering menuliskan kata-kata nakal bahkan liar. Rasanya sangat tidak pantas untuk gadis seumur dia. Aku sempat mau menghapus namanya dari daftar teman-teman fbku. Tapi selalu tertunda, dan kebetulan beberapa bulan terakhir dia memang tidak pernah memperbarui statusnya.
Beberapa hari yang lalu setelah itu, aku mau mencari temanku yang Nama awalnya ”S”. Secara tidak sengaja yang muncul profile gadis belia tsb. Dan disana aku banyak membaca ucapan belasungkawa dari teman-temannya. Karena penasaran ku baca lagi pesan-pesan dari temannya. Ternyata benar si Gadis belia tsb sudah meninggal beberapa bulan yang lalu.
Ku coba cari informasi. Ternyata kehidupan gadis belia tsb memang memprihatinkan. Dimana kedua orang tuanya tidak memperdulikan dia, mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Gadis tsb mau pergi pagi pulang malam, atau pergi malam pulang pagi orang tuanya tidak perduli. Wajar saja kalau dia tumbuh menjadi gadis yang nakal. Dalam kesepiannya dia sering menghabiskan waktu di jalanan. Hingga ia menemui ajalnyapun secara tragis di jalanan juga, korban tabrak lari pada dini hari! menurut informasi yang kudapat.
Mengetahui kepergian dia untuk selama-lamanya, aku tetap terharu dan menyayangkan. Karena terlalu singkat baginya untuk mengerti arti hidup ini. Dimana gadis seusia dia menikmati hidup penuh canda dan tawa. Sementara dia menjalani hidupnya tanpa arah dan tujuan.
Gadis belia, seberapa nakalnya dia, sebesar apapun kesalahan dia, semoga Allah memberikan ampunan baginya. Dan semoga kedua orang tuanya membuka mata dan hati mereka. Bahwa anak adalah titipan yang harus diberi pengarahan serta di sayang!
Aku hanya tau nama face booknya ”Siti Chayang”
Selamat jalan Siti....
Februari 2012
